Tugu Muda Kota Semarang
Halo! Kali ini saya mau menceritakan pengalaman solo traveling saya untuk yang pertama kali. Biasanya, kan, saya cuman nulis-nulis resensi atau upload jurnal gitu. Tapi, keknya ini blog kaku amat yak kalau isinya cuma kayak begitu doang, wkakak. Oke, jadi di sini saya mau nyeritain tentang tempat mana aja yang bisa saya kunjungin dalam waktu 2 hari di kota lumpia, Kota Semarang. Saya juga nanti bakal kasih lihat rincian harga yang udah saya keluarin selama trip di Kota Semarang (versi low budget). Cekidot!
Terus, kenapa Semarang?
Sebenernya,
sih, alasan utamanya karena saya dapat promo tiket murah dari KAI
Jakarta-Semarang, pp lagi. Jadi, trip ini sebenernya belum terencana sama
sekali. Nah, baru deh pas tiket udah di tangan (screenshoot di hape deng), baru saya googling ada tempat apa aja sih yang bisa didatengin. Nanti saya
bakal kasih tahu harga tiket yang saya dapet. Pastinya kalian bakal terkejut
dan terheran-heran.
Persiapan Sebelum Trip
Persiapan
yang dimaksud tidak lain dan tidak bukan adalah transportasi, penginapan, dan itinerary. Pertama, transportasi. Seperti yang udah dibilang barusan, saya ke
Semarang pake kereta api dengan tiket yang super duper murah. Harganya cuman
100 ribu aja dan itu sudah pulang pergi Jakarta-Semarang. Coba kapan lagi bisa
dapetin tiket kereta semurah itu (fyi:
demi dapetin tiket itu saya begadang). Dan ndelalah
kereta yang saya naikin itu termasuk kereta keluaran terbaru, nyaeta kereta ekonomi premium stainless steel. Senengnya bukan main.
Akhirnya bisa kesampaian naik kereta keluaran terbaru. Soalnya saya ndak sanggup kalau pulang ke Bandung
naik Argo Parahyangan yang versi terbaru. Biasanya cuma pakai yang ekonomi
doang (kok, jadi curhat, ya). Oke, jadi saya dapetin tiket itu kebetulan masih
kurang lebih H-1 bulan sebelum keberangkatan. Jadi, saya masih bisa nyari-nyari
info tempat yang bisa dikunjungin di Semarang. Oiya, nama keretanya itu Tawang
Jaya Premium yang keberangkatannya itu dari Stasiun Pasarsenen dan berakhir di
Stasiun Semarang Tawang. Waktu itu, sih, saya ambil yang keberangkatan jam
06.55 WIB.
Keretanya
sangat nyaman, kok. Dan menurut saya, kayaknya goncangan keretanya nggak
terlalu berasa kayak kereta ekonomi lain. Jadi, yang saya rasain, sih,
perjalanannya nggak bikin capek dan pegel. Oya sekadar info, harga normal
kereta Tawang Jaya Premium di KAI Acces itu seharga 250k untuk satu kali jalan.
Review harga
Tiket
kereta Jakarta-Semarang PP (versi harga promo) Rp 100.000,-
Kedua, penginapan. Karena nggak punya sanak saudara di
Semarang, saya memutuskan untuk cari hotel (yang murah). Tip dari saya, kalau
bisa cari hotel yang letaknya strategis dan dekat dengan transportasi umum atau
jalan raya besar. Nah, beruntungnya pas iseng cek di Trave****, kebetulan dapet
diskonan lagi. Akhirnya, saya memilih lokasi hotelnya di sekitar Simpang Lima
Semarang. Ini dia penampakan depan hotelnya.
Kamarnya
lumayan nyaman, kok. Kamar mandi di dalam, dikasih perlengkapan mandi, TV, dan
ber-AC. Lokasi hotelnya juga strategis banget, sih. Jadi, di depan hotel ada
minimarket, jalan dikit ada Ciputra Mall Semarang, dan seberangnya udah Simpang
Lima. Cocok deh buat backpaker-an mah (bukan ngiklan, ya).
Review harga
Harga
penginapan untuk 1 malam Rp 200.640,-
Ketiga, itinerary. Bagi
saya, rencana perjalanan amatlah sangat penting. Tip dari saya, meskipun
ibaratnya kita trip ngegembel di kota orang, usahakan rencana perjalanan itu
tetap dibuat sebelum kita trip ke tempat mana pun. Karena, itu bisa ngebantu
banget biar kita punya tujuan yang jelas. Bahkan sebelum berangkat ke Semarang,
saya juga cari tahu transportasi umum yang bisa dimanfaatkan selama trip. Oke,
ini dia itinerary yang udah saya buat
sebelum berangkat ke Kota Semarang.
Hari ke-1
06.00 –
06.55 Persiapan dan cetak boarding pass di Stasiun Pasarsenen
06.55 –
13.23 Perjalanan kereta api
Jakarta-Semarang by Tawang Jaya Premium
13.23 –
14.00 Istirahat dan salat Zuhur
14.00 –
15.00 Explore Lawang Sewu dan Tugu Muda Semarang
15.00 –
15.30 Explore Kampung Pelangi Semarang
15.30 -
16.30 Explore Klenteng Sam Po Kong
16.30 –
17.00 Perjalanan menuju hotel dan check in hotel
17.00 –
20.30 Istirahat, salat, bersih-bersih
20.30 –
22.00 Hunting makan malam dan explore
Simpang Lima
22.00 Kembali ke hotel dan
istirahat
Hari ke-2
07.30 –
08.30 Sarapan di sekitar Simpang Lima
08.30 - 09.00 Beres-beres
dan check out hotel
09.00 –
10.00 Perjalanan ke Pagoda Watugong
10.00 –
11.30 Explore Pagoda Watugong
11.30 –
13.00 Perjalanan menuju Masjid Agung
Jawa Tengah
13.00 –
15.00 Istirahat, salat, dan explore masjid
15.00 –
15.30 Perjalanan menuju Jalan
Pandanaran Semarang
15.30 –
16.30 Belanja oleh-oleh di Bandeng
Juwana
17.00 –
19.00 Explore Kota Lama Semarang
19.00 –
20.00 Persiapan ke Stasiun Semarang
Poncol
20.00 –
20.33 Cetak boarding pass dan persiapan berangkat
20.33 –
03. 05 Perjalanan kereta api
Semarang-Jakarta by Tawang Jaya Premium
Realita
pas hari H, sebenernya nggak sama persis sesuai dengan rencana yang dibuat,
sih. Tapi, seenggaknya kita kan bisa tahu ke mana arah tujuan kita dan estimasi
waktu dari tempat satu ke tempat lainnya.
Saat Trip
Hari Pertama
Sesuai
dengan rencana yang udah saya buat, saya pun memutuskan untuk bangun se-Subuh
mungkin dan berangkat dari indekos ke Stasiun Pasarsenen pake ojol. Seinget
saya nyampe stasiun sekitar jam 6 kurang. Sampai stasiun, saya langsung cetak boarding pass dan beli sarapan di
minimarket. Sekitar jam 6 pagi, saya pun bisa check
in ke dalam stasiun dan menunggu keretanya di ruang tunggu. Akhirnya,
kereta Tawang Jaya Premium pun meluncur tepat pukul 06.55.
Sayang,
kali ini saya duduk di lorong nggak di dekat jendela (karena tiket murah).
Jadi, saya nggak bisa melihat pemandangan selama di kereta dengan lebih jelas.
Padahal di sekitar daerah Purwokerto (klo nggak salah inget), kereta lewat
pesisir pantai. Dan itu Masya Allah indah banget pemandangannya.
Akhirnya,
saya pun tiba di Stasiun Semarang Poncol sekitar pukul 13.30. Setelah salat
Zuhur di musala stasiun, saya pun memesan ojol untuk lanjut ke Lawang Sewu.
Tapi, saya panik karena jaringan tiba-tiba jelek banget. Ada kali saya nunggu
20 menit-an di depan stasiun berharap masih bisa mesen ojol. Dengan muka panik,
saya pun lanjut jalan lagi keluar stasiun sampai lihat ada minimarket di dekat
stasiun. Habis beli minum (nggak inget makan siang), saya pun coba lagi ngorder ojol meskipun jaringan masih
nggak stabil. Alhamdulillah setelah nunggu, orderan saya akhirnya ada yang
nyantol.
Review harga
Ojol
indekos – Stasiun Pasarsenen Rp
10.000,- (voucher)
Beli
sarapan di stasiun Rp 23.000,-
Ojol
Stasiun Semarang Poncol – Lawang Sewu Rp
4.000,-
Beli
minum Rp 7.000,-
1. Lawang Sewu
Perjalanan
dari Stasiun Semarang Poncol ke Lawang Sewu nggak jauh kok, tapi ya nggak deket
juga. Jaraknya kurang lebih 1,7 km. Kalau jalan ya lumayan juga, kan. Apalagi
dengan cuaca Semarang yang panas.
Kayaknya
emang nggak afdol kalau ke Semarang tapi nggak mampir ke sini. Lawang Sewu
kayaknya udah identik banget sama Kota Semarang. Berhubung saya ke sini pas weekend, keadaannya emang lagi rame
banget, sih. Ditambah lagi, pas masuk ke dalam ada kayak acara gathering perusahaan gitu. Jadi, saya
pun berasa kayak di pasar soalnya berasa rame dan cukup berisik sama acara yang
ada di halaman tengah Lawang Sewu. Sesuai dengan artinya, seribu pintu, Lawang
Sewu emang dipenuhi banyak pintu. Di sana juga banyak informasi sejarah seputar
kereta api di Indonesia. Ini hasil jepretan saya saat di Lawang Sewu.
Review harga
HTM Lawang Sewu Rp 10.000,-
2. Kampung Pelangi Semarang
Berhubung
pas lihat google maps jarak dari
Lawang Sewu ke Kampung Pelangi deket, saya pun memilih jalan kaki buat ke sana.
Patokannya gampang, dari pintu keluar Lawang Sewu, tinggal lurus aja terus
nyeberang Tugu Muda. Kalau ndak salah
inget, paling jalan kaki cuma sekitar 15 menit. Kalau udah ngeliat toko-toko
bunga yang berjajar, berarti udah sampe di Kampung Pelangi.
Kampung
Pelangi menyuguhkan banyak mural di dinding rumah-rumah warga. Semua rumah
dicat dengan warna yang beragam. Ya makanya itu disebut Kampung Pelangi. Di
sana ada papan petunjuk kok kalau kita kebingungan. Soalnya emang definitely tempat wisata ini memang cuma
ada rumah warga. Cuma ada beberapa spot yang emang bagus buat foto. Terus kita
juga bisa melihat pemandangan Kota Semarang dari atas Kampung Pelangi. Belum
lagi, warga di sana ramah banget. Sebelum ke tempat berikutnya, saya pun
memutuskan untuk salat Ashar sambil beristirahat dulu di masjid.
HTM
Kampung Pelangi GRATIS
3. Klenteng Sam Poo Kong
Dari Kampung Pelangi, saya memutuskan untuk naik ojol ke Klenteng Sam Poo Kong.
Jaraknya kurang lebih 2 km dari Kampung Pelangi.
Klenteng
Sam Poo Kong identik banget sama warna merah. Dan kayaknya cakep deh klo
foto-foto di sini pas menjelang malam. Di sini saya lihat ada beberapa bangunan
tempat ibadah dan patung yang cukup besar. Terus ada juga titik-titik foto yang
ditandai di dalam kawasan klenteng. Berhubung sendirian, saya cuma foto-foto
kondisi klenteng aja. Sebenernya, kita bisa masuk ke area ibadahnya. Cuma kalau
mau ke sana, kita harus membayar lagi tiket terusannya. Ini hasil jepretan saya
saat di Klenteng Sam Poo Kong.
Review harga
Ojol
Kampung Pelangi - Klenteng
Sam Poo Kong Rp 4.000,-
Sam Poo Kong Rp 4.000,-
HTM
Klenteng Sam
Poo Kong Rp 10.000,-
Poo Kong Rp 10.000,-
4. Check in Hotel
Karena
kondisi badan kayaknya udah capek banget, akhirnya saya milih pakai taksi online untuk berangkat ke hotel. Pas check in, saya diminta untuk menyimpan
uang deposit hotel dan baru deh dikasih kunci kamarnya. Buat saya sih, kamarnya
udah lebih dari cukup dengan harga yang relatif murah. Kamar cukup bersih, ada
TV, kamar mandi dengan air panas, dan ber-AC pula. Jadi, worth it lah. Cuma apesnya, refill sabun di kamar mandi nggak
berfungsi. Untunglah saya bawa sabun mandi sendiri.
Abis
bersih-bersih niatnya mau cari makan malam yang unik di sekitar hotel, bahkan
ke Simpang Lima. Eh pas keluar hotel, hujan deres ternyata. Berhubung berasa
laper banget (karena nggak makan siang), nekatlah saya ke minimarket untuk beli
minum dan nyari makanan di emol (cuma beberapa langkah dari minimarket). Niat
mau cari makanan yang khas, akhirnya cuma bisa makan junk food, dong. Ini kocak, sih. Tapi, sekitar jam 10 malem saya
keluar lagi dari hotel karena pengin lihat suasana Simpang Lima malam hari.
Ternyata kalau malam hari banyak sepeda dan odong-odong berhiaskan lampu yang
berjajar untuk disewakan. Suasananya nggak terlalu rame sih, mungkin karena
abis hujan. Saya kira bakal banyak yang jualan makanan di Simpang Lima, tapi
ternyata yang jual makanan cuma ada di seberang Simpang Lima-nya.
Review harga
Taksi
online Klenteng Sam Poo Kong – hotel Rp 13.000,-
Jajan
di minimarket Rp 25.000,-
Makan
malam Rp 30.000,-
Deposit
hotel (dikembalikan lagi) Rp 50.000,-
Hari Kedua
Pagi-pagi
saya keluar hotel untuk cari sarapan. Sama seperti Jakarta, ternyata Simpang
Lima menerapkan Car Free Day (CFD)
juga setiap Minggu pagi. Nah karena CFD itu, banyak banget yang jualan di
kawasan Simpang Lima. Saya pun memilih semangkuk soto dan segelas kopi untuk
menemani pagi saya di Semarang.
Waktu
menunjukkan jam 9 pagi. Saya pun segera bersiap-siap dan check out dari hotel. Setelah semalam googling rute ke Pagoda Watugong, ternyata jaraknya jauh banget dari
hotel. Karena pengin ngirit, alhasil saya memilih untuk naik BRT Semarang saja.
5. Pagoda Watugong
Setelah
menempuh perjalanan kurang lebih 30-40 menitan, akhirnya saya turun di halte
mega rubber (kalau nggak salah). Dari situ, saya ternyata harus jalan lagi
menuju Pagoda Watugong. Saya pun nanya ke penduduk sekitar karena sama sekali
nggak tahu di mana letak pagoda-nya. Ternyata dari halte tinggal jalan lurus
terus (fyi: nggak ada trotoar dan
harus jalan di pinggir jalan raya yang banyak kendaaran berat dan gede) sampai
nemu papan ini.
Review harga
Sarapan
di Simpang Lima Rp
15.000,-
Ojol
dari hotel – Taman Diponegoro Semarang Rp
6.000,-
Tiket
BRT Semarang Rp 1.750,- (cashback 50%)
HTM
Pagoda Watugong Rp
10.000,- (nggak dipatok)
6. Masjid Agung Jawa Tengah
Setelah
puas explore Pagoda Watugong, saya
pun kembali memilih BRT Semarang untuk pergi ke tempat selanjutnya. Dan
lucunya, saya naik BRT Semarang yang sama dengan yang sebelumnya saya naikin.
Si mas-nya aja langsung senyum melihat saya yang balik lagi naik bus itu.
Btw
perjalanan dari Pagoda Watugong ke Masjid Agung Jawa Tengah memang jauh banget,
sih. Kalau naik BRT Semarang, kita bisa naik dari halte mega rubber ke arah
pusat Kota Semarang. Terus kita transit di halte Balai Kota dan naik lagi ke
BRT Semarang koridor 7 (kayaknya) atau pokoknya tanya aja ke si mas petugasnya
arah ke masjid agung. Nah, setelah itu nanti turun di halte yang letaknya ada
di jalan Soekarno-Hatta (lupa nama haltenya). Nah, dari situ perjuangan saya
dimulai. Dari sana, saya memilih untuk jalan kaki menuju masjid agung. Dan
ternyata, jauh banget, tjoy. Nyesel dah nggak pakai ojol. Jarak dari halte
ke masjid kayaknya lumayan juga, sekitar 2 km.
Akhirnya,
sampailah saya di Masjid Agung Jawa Tengah. Dan Masya Allah saya terpesona
dengan arsitektur bangunannya yang indah banget. Saya pun menyempatkan untuk
salat Zuhur dan beristirahat sejenak di dalam masjid. Ini dia hasil jepretan
saya selama di Masjid Agung Jawa Tengah.
Kondisi dalam masjid |
Saya juga lihat menara masjidnya bisa dikunjungi oleh wisatawan. Saya pun ikut mengantre untuk naik ke atas menara masjid. Sayang lift yang bisa digunakan hanya satu, jadi antrean pun lumayan panjang.
Masjid Agung Jawa Tengah tampak dari atas menara masjid |
Review harga
Tiket
BRT Semarang Rp 3.500,-
HTM
Menara Masjid Rp 7.500,-
Beli
minum Rp 7.000,-
6. Pusat Oleh-oleh
Saatnya
berbelanja oleh-oleh. Dari Masjid Agung Jawa Tengah, saya memakai taksi online untuk pergi menuju pusat
oleh-oleh di Jalan Pandanaran, Semarang. Jaraknya kurang lebih sekitar 5 km.
Saya pun memilih Bandeng Juwana untuk membeli oleh-oleh. Di sana saya cuma beli
1 kg bandeng (titipan) dan mochi. Pas keluar, eh ternyata banyak juga yang
jualan wingko babat dan lumpia khas Semarang. Untunglah saya belum beli di
dalem, karena harga di luar jauh lebih murah dan masih bisa ditawar. Akhirnya,
saya pun membeli 2 kantong wingko babat dan tak lupa mencicipi lumpia
gorengnya.
Review harga
Taksi
online MRJT – Jalan Pandanaran Rp 16.000,-
Beli
kue mochi Rp 26.500,-
Beli
bandeng Juwana (1 kg) Rp
152.000,- (titipan)
Beli
2 wingko babat Rp 30.000,-
Beli
lumpia goreng Rp 20.000,-
Waktu
masih menunjukkan jam 4 sore. Btw, karena keasyikan main, kali ini saya lupa
untuk makan siang lagi. Wkwkwk. Berdasarkan itinerary,
tempat yang selanjutnya saya kunjungi seharusnya ke Kota Lama Semarang. Tapi
kata driver taksi sebelumnya, katanya
kondisi Kota Lama masih dalam proses renovasi, dan masih berdebu banget. Jadi
belum kondusif untuk dikunjungi. Akhirnya, saya mengurungkan niat untuk pergi
ke Kota Lama Semarang. Saya pun mulai cari hotel kapsul yang ada di sekitar
stasiun Semarang Poncol. Pikir saya, kayaknya harus bersih-bersih badan dulu
dan istirahat karena udah seharian keliling Kota Semarang. Lagian keretanya
juga berangkat masih lama. Eh, akhirnya nemu hotel kapsul yang sesuai dengan
isi dompet saya. Detik itu juga saya langsung transfer dan booking kamar. Setelah bukti pembayaran udah di tangan, saya pun
langsung menuju hotel pake ojol.
Pas
sampai di hotel, saya takjub dengan suasana lobby-nya.
Kalau kata anak Jaksel mah, lobby-nya
itu cozy banget. Saya pun langsung check in dan KTP saya diminta untuk
dijadikan deposit. Setelah nunggu, saya pun dianter ke ruang loker dan bedroom-nya. Ternyata kapsul saya ada di
tingkatan 3, tingkat paling atas. Jadi, ya emang repot sih kalau kita pengin
bolak-balik karena harus naik-turun pakai tangga. Btw, karena ini hotel kapsul,
kamar mandinya itu sharing dengan
yang lain. Tapi kalau kita pengin nyantai, disediakan juga bar atau lounge buat bersantai ria sambil nonton
tv. Ditambah lagi free wifi, lho. Kalau
boleh di-review, hotel ini oke banget
sih buat para backpaker irit kayak
saya. Selain harganya yang murah, lokasinya juga strategis, bersih, dan instagramable banget. Tapi, harga hotel
belum include sama perlengkapan mandi
dan lain-lain, ya. Ini dia penampakan kondisi hotel kapsulnya.
Ojol
Jalan Pandanaran – hotel kapsul Rp 6.000,-
Sewa
hotel kapsul Rp 38.500,-
Sewa
handuk hotel Rp 10.000,-
Beli
minuman Rp
10.000,-
Akhirnya, sudah saatnya saya bersiap untuk kembali pulang ke Jakarta. Saat waktu menunjukkan jam 7.30 malam, saya check out hotel untuk berangkat menuju Stasiun Semarang Poncol. Saya sengaja berangkat lebih awal karena berniat untuk mencari makan malam di sekitar stasiun. Dan lagi-lagi akhirnya, saya cuma menemukan makanan junk food di stasiun. Ya apa boleh buat, daripada saya kelaparan.
Review harga
Ojol
hotel kapsul – Stasiun Semarang Poncol Rp 6.000,-
Beli
makan malam Rp
25.000,-
Sekitar
jam 20.35, kereta Tawang Jaya Premium akhirnya meluncur untuk kembali
mengantarkan saya ke Jakarta. Sekitar jam 3.30 pagi, saya pun tiba di Jakarta.
Begitulah
cerita saat saya ber-solo traveling
di Kota Semarang. Menurut saya pribadi, rasa-rasanya Kota Semarang lebih banyak
memiliki tempat wisata religi. Dan dua hari rasanya belum cukup untuk meng-explore semua tempat di Semarang. Cuman
satu yang saya sesalkan atau belum kesampaian saat trip ke Semarang. Saya belum
sempat kulineran di Kota Semarang. Semoga di lain waktu saya bisa datang
kembali dan mencicipi kuliner khas Semarang. Semoga cerita yang ala kadarnya ini
bisa bermanfaat buat teman-teman semua. Bye!
Review
Daftar Pengeluaran Selama Trip di Kota Semarang
Transportasi
Tiket kereta Jakarta-Semarang PP (versi
harga promo) Rp 100.000,-
Ojol indekos – Stasiun Pasarsenen Rp 10.000,-
Ojol Kampung Pelangi - Klenteng Sam Poo
Kong Rp 4.000,-
Taksi online Klenteng Sam Poo Kong –
hotel Rp 13.000,-
Ojol dari hotel – Taman Diponegoro
Semarang Rp 6.000,-
Tiket BRT Semarang Rp 5.250,-
Taksi online MRJT – Jalan Pandanaran Rp 16.000,-
Ojol Jalan Pandanaran – hotel kapsul Rp 6.000,-
Ojol hotel kapsul – Stasiun Semarang
Poncol Rp 6.000,-
Total Transportasi Rp
166.250,-
Penginapan
atau Akomodasi
Penginapan 1 malam di kawasan Simpang
Lima Rp
200.640,-
Sewa hotel kapsul Rp 38.500,-
Sewa handuk hotel Rp 10.000,-
Total
Penginapan atau Akomodasi Rp
249.140,-
Makan
dan Minum
Beli sarapan di Stasiun Pasarsenen Rp 23.000,-
Beli minum Rp 24.000,-
Jajan di minimarket Rp 25.000,-
Beli makan malam Rp 55.000,-
Sarapan di Simpang Lima Rp 15.000,-
Beli lumpia goreng Rp 20.000,-
Total Makan dan Minum Rp 162.000,-
HTM
Tempat Wisata
HTM Lawang Sewu Rp 10.000,-
HTM Klenteng Sam Poo Kong Rp 10.000,-
HTM Pagoda Watugong Rp 10.000,-
HTM Menara Masjid Agung Rp 7.500,-
Total HTM Tempat Wisata Rp 37.500,-
Oleh-oleh
Beli kue mochi Rp
26.500,-
Beli 2 wingko babat Rp 30.000,-
Total Beli Oleh-oleh Rp 56.500,-
Grand
Total Pengeluaran Rp 671.390,-
Komentar
Posting Komentar